Senin, 13 Mei 2013

SISTEM MANAJEMEN DATABASE (SIA)

Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan masnipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya BMS maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flatfile, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menimpan data dalam bentuk flat secara langsung.
Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file passwd. File password pada umumnya hanya igunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
1.    Performance yang idapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
2.    Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3.    Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4.    Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5.    Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.

Ada 3 tingkatan arsitektur yang relevan dengan database dan manajemen database di antaranya :
1.    Arsitektur tingkat konseptual
2.    Arsitektur tingkat logis
3.    Arsitektur tingkat fisik

Arsitektur tingkat konseptual
Database merupakan kumpulan beragam elemen informasi yang akan digunakan untuk tujuan-tujuan yang telah dipilih. Contohnya adalah database pesanan untuk penjuaklan di mana database tersebut tersebut harus didefinisikan pada tingkat konseptual dalam konteks informasi yang dicakupnya yaitu transaksi-transaksi penjualan,penerimaan kas dan informasi pelanggan
    Untuk mengimplementasikan database yang didefinisikan pada tingkat konseptual, harus ditetapkan file dan catata-catatan spesifik. Selain itu, akan bermanfaat apabila menspesifikasikan cara-cara dimana catatan dan fiield-field data akan dikaji ulang dan dilaporkan
    Contohnya adalah menyajikan dalam layar monitor mengenai latar belakang pelanggan dengan order-order yang belum diselesaiakan. Sehingga diperlukan catatan-ctatan dan field-field dalam database distrukturkan dan diorganisasikan dalam pola logis. Sehingga akan sangat membantu pembentukan struktur data logis.

Arsitektur Database Tingkat logis
    Pada bagian ini terdapat 3 jenis struktur data logis dapat digunakan mencapai tujuan yaitu : hierarkis, jaringan, relasional. Tugas utama yang dihadapi analis dalanm merancang database adalah mengidentifikasi dan merancang hubungan sistematis antar segmen. Database harus distrukturkan sehingga mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai untuk membuat keputusan yang efektif.

a.    Struktur pohon atau hierarkis
Dalam bagian ini setiap simpul mewakili himpunan field dan simpul yang lebih tinggi sidebut simpul induk. Setiap simpul induk. Setiap simpul induk akan mempunyai anak di mana antar hubungan antar induk dan anak disebut cabang. Hal terpenting dari model pohon adalah simpul anak tidak dapat memiliki dari satu induk. Modal anak berkaitan dengan struktur data yang didukung dengan COBOLT atau bahasa pemprograman lain yang digunakan cara luas dan telah diterapkan di banyak sistem manajemen database (BBMS) komersial.

b.    Struktur Jaringan
Dalam bagian ini memungkinkan segmen untuk meiliki lebih dari satu induk. Oleh karena itu, merupakan struktur data yang lebih umum dibandingkan pohon. Beberapa DBMS tidak secara langsung mendukung struktur jaringan, tetapi karena setiap jaringan dapat ditranformasikan sturktur pohon, sangat memungkinkan utnuk menerapkan struktur jaringan dalam sistem berorientasi pohon. Contohnya adalah model CODASYL.

c.    Struktur data relasional
Dalam tahap ini memandang database sebagai kumpulan 2 tabel dimensional dibandingkan sebagai struktur jenis hierarkis atau jaringan.



Arsitektur Database pada Tingkat Fisik
    Arsitektur database tingkat fisik berkaitan dengan teknik-teknik inplementasi dan isu-isu khusus yang berhubungan dengan metode-metode pengakasesan data. Tiga metode akses data terpenting tersebut adalah:

a.    File sekuensial
File sekuensial bermanfaat dalam pemprosesan dalanm pemprosesan batch yang secara normal dalam mengakses sluruh catatan dalam file transaksi dan file master.
b.    File sekuensial terindek
File sekuensial terindek adalah file sekuensial tercepat dalam DASD dan diindeks serta disortir secara fisik dalam field yang sama. File-file tersebut umumnya berhubungan dengan file ISAM di mana ISAM akan berlaku sebagai kontraksi metode akses sekuensial terindek. Struktur file ISAM mencakup 3 area yang berbeda yaitu:
1.    Indeks
2.    Area Utama (Primer)
3.    Area tambahan (overflow area)

c.    File terakses secara langsung
Metode yang berkaitan adalah dengan menyimpan alamat-alamat alat fisiksebagai suatu field dalam catatan file bersangkutan. Sebagian sistem akses langsung mengubah kunci ke alamat lokasi penyimpanan dengan menggunakan baik indek (tabel) atau tranformasi random.

DBMS Dan Database Dalam Praktek
DBMS mencakup 3 atribut untuk pengelolaan dan perorganisasian data yaitu:
1.    Data description language (DDL)
DDL memungkinkan administrator database (DBA) untuk mendefinisikan struktur logika database yang disebut skema. Pendefinisian skema secara umum mencakup :
a.    nama elemen data
b.    jenis data
c.    jumlah posis i(untuk nomor jaminan sosial)

2.    Data Manipulation Language (DML)
DML mencakup perintah-perintah untuk pemutakhiran, pengeditan, manipulasi, dan ektrasi data.
3.    Data Query Language (DQL)
DQL adalah bahasa yang mudah digunakan dan penghubung yang memungkinkan pemakai untuk meminta informasi dari database.

Keuntungan dari DBMS adalah kemampuan umumnya dalam menerapkan kode-kode keamanan ke unsur-unsur data dan atribut pemprosesannya. Bagan file kamus data mencakup daftar pemakai sistem yang memiliki otorisasi dan kode keamanan serta kode akses. Sistem model DBMS mencapai tujuan ini dengan cara yang berbeda, tetapi ada ciri yang umum, diantaranya:
1.    Pengembangan program. DBMS berisi perangkat lunak pengembangan aplikasi. Baik pemprogram maupun pemakai akhir dapat menggunakan fitur ini untuk menciptakan aplikasi-aplikasi untuk mengakses database.
2.    Backup dan Pemulihan. Selama pemprosesan DBMS secara periodikmembuat file-file bcakup untuk database fisik. Jika terjadi kerusakan (kegagalan disket, kesalahan program, atau tindakan kejahatan) yang menyebabkan database tidak dapat digunakan, DBMS dapat pulih ke versi sebelumnya yang dianggap benar. Walapun sebagian besar mungkin hilang, tanpa fitur backup dan pemulihan data, database terhadap kehancuran total
3.    Penggunakan database untuk pelaporan. Fitur ini mencatat data statistik tentang data-data yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya. Administrator database (DBA-Database Administrator) mengguunakan informasi ini untuk membantu mereka menetapkan otorisasi pemakai dan dalam menjaga database. Kita akan mendiskusikan peran DBA ini kemudian di dalam bab ini.
4.    Akses database. Fitur yang paling penting dalam DBMS adalah mengizinkan pemakai yang miliki otorisasi untuk mengakses database.Modul-modul itu adalah bahasa definisi data (DDL-Data Definision Liquid), bahasa manipulasi data (DML- Data manipulation Language) dan bahasa Query (QL-Query Language)