Senin, 27 Mei 2013

Hiking to Rawa Pening

Jumat, 24 Mei 2013. Aku melakukan perjalanan lagi. Kali ini tak jauh dari kota asalku. Aku ke Rawa Pening. Ingat legenda mengenai Rawa Pening kan ? … Legenda Rawa Pening

Hari itu, dua orang temanku dari Bogor datang. Rencana awal kami akan melakukan pendakian ke gunung Merbabu, tapi karena suatu hal aku tidak jadi ikut mereka ke Merbabu. Akhirnya rencana berubah. Mereka sudah tiba di Salatiga hari jumat pagi sekitar jam 7. Aku sendiri baru pulang dari Semarang pagi itu sekitar jam 8, jadi cukup lama teman-temanku menunggu di Salatiga. Setelah bertemu di tempat yang ditentukan, kami segera bergerak. Tujuan pertama adalah sarapan, kami menikmati sarapan kami di salah satu warung bakso di pusat kota Salatiga. Selanjutnya kami segera menuju Rawa Pening.
Petualangan pun di mulai,
kami menumpang kendaraan umum ke Bawen. Dari Bawen kami menyusuri jalan yang sangat ramai oleh kendaraan-kendaraan antar kota. Setelah sampai di jalan lingkar yang menuju Ambarawa, kami kembali menyusuri jalan yang relatif sepi, karena memang itu jalan alternatif. Namanya juga hiking, tentu saja kami berjalan kaki. Tak seperti bayanganku, karena saat pertama kali melewati jalanan tersebut menggunakan sepeda motor, maka terasa dekat. Ternyata kalau dilakukan dengan berjalan kaki, berasa cukup jauh. Lebih dari setengah jam kami berjalan. Orang-orang yang berada di sepanjang jalan terus memandangi kami dengan pandangan aneh. Ada tiga orang asing berjalan dengan menggendong tas besar di bawah terik matahari siang. Karena memang saat itu penampilan kami seperti layaknya seorang pendaki yang siap menapaki jalur pendakian. Seorang temanku menggendong carrier, sedangkan aku dan seorang temanku lainnya menggendong daypack yang tentunya penuh dengan barang-barang kami.



Sampai di persawahan, kami melihat ada gubug di pinggiran sawah, kami memutuskan untuk beristirahat sebentar di gubug itu. Dua orang temanku langsung asyik dengan kameranya masing-masing. Mengambil gambar hamparan persawahan yang memanjakan mata. Setelah cukup beristirahat, kami melanjutkan perjalanan untuk lebih mendekat dengan Rawa pening.

Tak lama kami telah sampai di fly over dan berniat menuruninya agar dapat menjangkau air rawa. Dan benar, kami menuruni fly over tersebut. Hingga akhirnya kami telah sampai di persawahan yang hijau. Benar-benar memanjakan mata, tak sia-sia perjalanan kami yang cukup melelahkan terbayar dengan keindahan ciptaanNya. Kami segera menyusuri pematang sawah hingga akhirnya sampai di pinggir sungai yang mengalir menuju rawa.


Ingin rasanya menaiki sampan seperti seseorang ditengah rawa itu, tapi sepertinya tidak mungkin. Tidak ada orang disitu, hanya kami bertiga dan seorang yang sedang memancing di sungai itu. Tapi tak apa, disepanjang sungai banyak terparkir perahu-perahu yang diikat dipinggir sungai. Langsung deh, jadi obyek foto kami.
Udara sejuk, pemandangan yang indah, dan suasana yang tenang membuat pikiran lebih fres. Suasana pedesaan yang jauh berbeda dengan jalanan yang kami lewati tadi. Suara-suara khas persawahan menjadi music alam yang enak didengar. Begitu nyaman hingga rasanya tak ingin pulang.

Cukup beristirahat dan menikmati suguhan alam yang begitu luar biasa, kami segera pulang meninggalkan rawa. Mengingat perjalanan dua orang temanku yang masih harus pergi ke jogja untuk singgah dan bermalam dan keesokan harinya segera beranjak ke Merbabu. Perjalanan kami teruskan ke Terminal Bawen. Setelah beristirahat dan membersihkan diri, kami bergegas menuju tujuan masing-masing. Aku pulang ke rumah sedangkan dua temanku pergi ke Jogja.

Sebuah pengalaman yang mengesankan, karena aku bertemu mereka untuk yang pertama kali. Tapi kami bisa bermain-main bersama tanpa canggung. Terima kasih teman, terimakasih untuk pertemanan kita, semoga kita dapat berjumpa lagi di hari yang lain dan di tempat yang lain pula.

Tidak ada komentar: