Kamis, 11 Agustus 2016

Menikah !

Menikah adalah ciri seorang pemberani, enggan menikah menunjukkan kepengecutan.

Bukti Tanggung Jawab
Mengapa menikah dapat melesatkan potensi diri? Karena berani menikah merupakan bukti manusia pemberani. Berani menikah merupakan bukti manusia bertanggungjawab. Berani menikah berarti berani mempertanggungjawabkan apa yang kau perbuat kepada seseorang yang awalnya bukan mahram bagimu.
Lain halnya dengan pacaran. Pacaran adalah bukti kepengecutan. Atau menurut istilah pemasaran, over promise but under deliver, obral janji tapi sedikit bukti. Inginnya berduaan, berboncengan, saling sentuhan, bahkan menginginkan yang lebih dari itu namun enggan ketika diminta mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ketika diminta menafkahi, enggan. Ketika hamil, masing-masing juga enggan menerima. Si laki-laki enggan brtanggungjawab dan si wanita pun enggan untuk melahirkan anaknya karena merasa malu. Akibatnya, banyak aborsi dimana-mana. Ingin nikmat tapi tidak mau risiko. Apa itu bukan sebuah kepengecutan? Istilah pepatah Jawa, gelem nangkane ora gelem tlutuhe.

Jumat, 12 Februari 2016

Perjalanan Singkat ke Gunung Api Purba



Gunungkidul memang salah satu kota di DIY yang memiliki banyak tempat menarik, terutama wisata alamnya. Salah satunya adalah Gunung Api Purba. Gunung dengan bebatuan yang berukuran besar ini memiliki ketinggian 700 mdpl, berada di Desa Nglanggeran, Kec. Patuk, Kab. Gunungkidul, D.I. Yogyakarta.

Ini pengalaman saya yang pertamakali berkunjung ke Gunung Api Purba. Dengan menggunakan sepeda motor dari Kota Salatiga kami menuju lokasinya. Dari kejauhan sudah tampak gunung dengan bebatuan besar yang gagah. Sampai di lokasi kami disambut oleh para pengelola yang mengarahkan kami untuk parkir di tempat yang telah disediakan. Tiket masuk kawasan wisata alam ini seharga 7.000 rupiah per orang. Setelah membayar tiket masuk, kami langsung saja memulai pendakian.