Rabu, 23 April 2014

Walk This Way : Gunung Ungaran



                Jumat, 11 April 2014. Hari itu kami memulai perjalanan kami. Pukul 15.00 kami sudah bersiap di inggir jalan menunggu angkutan ke arah Ungaran. Kami berempat adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang, jadi kami berangkat dari Sekaran.  Sampai di pasar Ungaran, kami langsung naik angkutan lagi menuju pasar Babadan. Sampai di pasar Babadan, kami naik angkutan lagi menuju Jimbaran. Sesampainya di Jimbaran, kami mencari tukang ojek yang akan mengantar kami ke Pos Pendakian Gunung Ungaran “Basecamp Mawar”.
            Dari perjalanan yang sudah saya ceritakan di atas, tentunya saya dan tiga orang teman saya lainnya sudah jelas akan melakukan pendakian ke Gunung Ungaran.
Ini adalah kedua kalinya saya melangkahkan kaki saya di jalur pendakian gunung dengan ketinggian 2050 mdpl ini. Sebelumnya saya pernah melakukan pendakian ke gunung ini kurang lebih empat tahun yang lalu. Pukul 16.30, kami telah sampai di basecamp Mawar. Saat itu masih sepi, hanya rombongan saya yang ada saat itu.
            Beberapa lama kemudian, satu per satu rombongan lain datang dengan tujuannya masing-masing. Selain yang ingin melakukan pendakian, ada yang melaksanakan Diklat Mapala, ada juga yang datang untuk kepentingan syuting, mungkin untuk tugas sekolah atau kampus. Ada juga yang sekedar mampir untuk bermalam di sana.             Karena masih sore, kami memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu. Pendakian akan kami lakukan pada pukul 22.00, untuk itu kami manfaatkan waktu untuk sholat dan makan.
            Pukul 21.30 kami sudah siap, akhirnya kami mulai pendakian kami saat itu juga. Setelah melakukan pendaftaran, kami segera menyusuri jalur pendakian. Karena seorang dari kami belum pernah melakukan pendakian gunung sebelumnya, maka kami putuskan untuk berjalan santai. Perjalanan dimulai dengan menyusuri hutan. Jalur ini cukup landai sehingga kami tidak terlalu banyak menguras tenaga. Pemandangan malam berupa lampu-lampu kota dapat kami nikmati. Demi mengurangi rasa lelah, kami banyak bercerita selama perjalanan.
            Setelah sekita satu jam kami berjalan, kami sampai ke aliran sungai yang sangai jernih. Sembari beristirahat, kami juga mengambil air untuk bekal perjalanan kami. Setelah cukup beristirahat, kami lanjutkan perjalanan. Pukul 23.20 kami sampai di tempat yang saya sebut titik terakhir perjalanan santai. Karena setelah ini jalur akan terus menanjak tanpa bonus. Tempat ini adalah perkebunan kopi. Dari tempat ini, pemandangan lampu kota terlihat sangat indah. Apalagi malam itu bulan bersinar terang menemani perjalanan kami.
            Setelah cukup beristirahat, perjalanan segera kami lanjutkan. Menyusuri perkebunan kopi yang kemudian semakin ke atas, sudah berganti menjadi perkebunan teh. Setelah habis perkebunan teh, pendakian yang sebenarnya akan dimulai. Saya kembali memperingatkan bahwa setelah ini jalur akan terus menanjak hingga puncak. Pelan-pelan kami memulai kembali melangkahkan kaki menyusuri jalur.
            Tiga jam kemudian sejak kami di perkebunan kopi, kami telah sampai di puncak Gunung Ungaran. Setelah sebelumnya kami melewati beberapa bukit dengan jalur yang terjal. Di sini, ternyata sudah banyak pendaki yang tiba. Terlihat ada beberapa tenda yang sudah berdiri. Kami segera mencari tempat yang pas untuk mendirikan tenda.
            Sabtu, 12 April 2014. Tenda kami sudah berdiri. Karena merasa kedinginan, teman kami segera masuk ke tenda untuk menghangatkan diri. Saya dan teman saya lainnya menyalakan kompor dan memasak air untuk membuat minuman hangat dan memasak mie instan.
            Selesai masak, hujan turun. Beruntung, hujan turun hanya sebentar dan tidak terlalu deras. Karena tenda yang kami gunakan tidak dapat menahan air hujan jika hujan deras. Kami masih sempat tidur sebelum sunrise. Meskipun kurang nyaman, karena tenda yang seharusnya berkapasitas dua orang, kami paksakan pakai untuk empat orang. (jangan dicontoh!)
            Sekitar pukul 05.00 matahari mulai terbit. Inilah yang menjadi primadona para pendaki selain pemandangan alam yang keren, sunset yang indah juga sunrise yang sedang kami nikmati. Dari sini pemandangan sangat menakjubkan. Gunung Lawu, Merbabu, Merapi, Telomoyo, Andong, Sindoro, dan Sumbing dapat dilihat. Bahkan jika kita melihat ke arah utara Laut Jawa juga dapat terlihat. Setelah asyik mengabadikan momen ini dengan kamera dan matahari mulai naik, kami bersiap untuk pulang. Sebelumnya kami sempatkan diri untuk membuat sarapan sebelum turun. Selesai sarapan, kami packing kembali barang-barang kami, lalu turun.
            Perjalanan turun cukup sulit, karena kami harus menuruni bebatuan terjal. Namun hal ini tidak mengurangi keinginan kami untuk tetap berfoto. 


Singkat cerita, setelah tiga jam perjalanan dari puncak, kami telah sampai di bawah. Kami tidak langsung ke basecamp, namun kami beristirahat di sebuah warung untuk minum dan makan. Cukup beristirahat, kami segera pulang.
           

Tidak ada komentar: