Sebentar lagi
pesta demokrasi bagi masyarakat Indonesia akan dilaksanakan. Sebanyak 15 partai
politik termasuk diantaranya 3 partai lokal dari Aceh menjadi peserta pemilu
tahun 2014. Banyak sekali mereka memasang baliho, spanduk, juga stiker bahkan
ada pula yang menuliskan nama calegnya pada korek api untuk mengkampanyekan
calon-calon wakil rakyat. Tak heran masyarakat dipusingkan untuk menentukan
pilihan mereka pada tanggal 9 April 2014 nanti. Namun tak sedikit yang memilih
untuk tidak menggunakan hak pilihnya atau Golput pada saat Pileg nanti. Hal ini
sangat disayangkan, mengingat pemerintah dan semua partai politik telah
menyampaikan bahwa jangan ada yang Golput. Satu suara sangat menentukan.
Banyak
yang mengatakan, golput itu juga pilihan. Bagi saya golput itu tidak bijaksana.
Yang menyedihkan lagi, banyak pemuda dan mahasiswa yang katanya adalah agen
perubahan (agent of change) yang justru mendeklarasikan diri untuk memilih
golput pada saat pemilu. Tapi, saya bukan mahasiswa yang seperti itu. Bagi saya
golput tidak akan menyelesaikan masalah.
Masih
ingatkah dulu ketika kita belum 17 tahun yang artinya belum mempunyai hak
pilih. Saat itu ketika datang waktu pemilu, rasanya ingin sekali ikut merasakan
bagaimana rasanya “nyoblos”. Tapi sekarang, setelah kita dapatkan hak itu,
mengapa tidak digunakan? Tidak percaya dengan calon wakil rakyat yang katanya
sama saja, tidak akan membawa perubahan. Alasan klasik. Kalau kita mau merenung
dan memikirkan tentang hal ini, tentu kita akan mengatakan untuk tidak golput.
Begini,
ini pendapat saya. Bagi kalian yang ingin golput lantaran tidak percaya dengan
para caleg, yang kata kalian tidak amanah, apa kalian sudah membuktikannya?
Oke, mungkin memang banyak yang tidak amanah, tapi kan tak sedikit pula yang
benar-benar mementingkan kepentingan rakyat. Yang kalian lihat hanya hal
buruknya saja, maka hal yang baik tertutupi olehnya. Apa kalian bisa lebih
hebat dari mereka? Kalau kalian merasa peduli dan bisa mewakili aspirasi
rakyat, mengapa tidak kalian saja yang mencalonkan diri menjadi anggota
legislatif? Lalu kampanyekan diri kalian agar rakyat mau memilih kalian.
Simple.
Kalau
kalian golput dan tidak mengajak orang lain untuk golput, itu masih mending.
Tapi jika kalian golput, dan masih mempengaruhi orang lain untuk ikut-ikutan
golput, itu keterlaluan. Bayangkan jika itu terjadi, dan semua orang memilih
golput, siapa yang akan memimpin negeri ini? Kalian? Emang bisa? Cobalah untuk
percaya pada orang lain, kalau kalian juga ingin dipercayai. Kalian kan tidak
tahu, mungkin ada diantara mereka yang benar-benar ingin mengubah negeri ini
menjadi lebih baik lagi. Sekarang teknologi sudah semakin canggih, kita bisa
tahu profil para caleg tersebut meskipun tidak mengenalnya.
Sisi
lain dampak buruk dari golput menurut analisa saya adalah pemborosan.
Pemerintah telah menghabiskan banyak uang kita untuk mengadakan logistik pemilu
sesuai jumlah DPT, lalu kalian yang golput menyia-nyiakannya begitu saja. Apa
tidak pemborosan kalau macam itu? Mikir dikit deh, pengadaan logistik pemilu
itu pakai uang kita (rakyat) juga, kalau kalian golput atau tidak nyoblos, itu
artinya uang kita terbuang sia-sia untuk mencetak surat suara yang tidak
dipakai. Bagaimana menurut kalian?
Pendapat
saya yang lain mengenai golput, adalah kalian yang golput nantinya tidk boleh
mendemo pemerintah yang baru. Mengapa? Sudah jelas kalian tidak memilih, jadi
menurut saya kalian tidak punya hak memprotes kebijakannya. Biasanya, yang
golput ini justru yang banyak cakap, banyak protes. Contoh sederhana seperti
ini, suatu saat kalian dihadapkan pada pilihan untuk memilih beberapa toko
elektronik yang menawarkan barang-barangnya yang mempunyai keunggulan
masing-masing. Tapi kalian tidak mau memilih satu pun. Disisi lain ada yang
memiih salah satu dari toko itu karena merasa banyak yang dijanjikan. Beberapa
waktu kemudian janji dari toko tersebut ada yang dilanggar, kemudian si pemilih
tadi protes. Tentunya kalian yang tidak memilih tidak boleh protes, karena
kalian awalnya tidak percaya dan merasa tahu bahwa dia akan berbohong. Dengan
kata lain, kalian tidak dijanjikan sesuatu, karena kalian tidak memilih.
Mengerti? Ah, memang susah menjelaskannya. Intinya ketika kalian memilih calon
legislatif, secara otomatis kalian telah menerima janji mereka dan kalian bisa
protes kita ada ketidaksesuaian. Tapi yang tidak memilih, harusnya tidak boleh
protes.
Pesan
saya, gunakanlah hak pilih kalian, jika kalian memang peduli dengan negeri ini.
Golput tidak akan menyelesaikan masalah. Optimis dan percayakan pada mereka
yang duduk di kursi wakil rakyat. Saya yakin, setiap kebijakan yang buat adalah
sebuah proses yang panjang dan penuh pemikiran. Dan saya juga yakin mereka
lebih mengerti dibanding kita yang bisa protes sana-sini. SAY NO TO GOLPUT. Sekali
lagi, ini pendapat saya. Bagi kalian yang tidak setuju, kritik dan saran saya
terima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar