Pengangguran yang tinggi termasuk ke
dalam masalah ekonomi dan sosial. Pengangguran merupakan masalah ekonomi karena
hal tersebut menyia – nyiakan sumber daya yang berharga. Pengangguran juga
merupakan masalah social yang besar karena mengakibatkan penderitaan besar
untuk pekerja yang menganggur yang harus berjuang dengan pendapatan yang
berkurang. Jika pengangguran tinggi, keadaan yang sulit meluap dan mempengaruhi
emosi msyarakat dan kehidupan keluarga.
Pemerintah
mengumpulkan statistik bulanan tentang pengangguraan, pekerja, dan angkatan
kerja dalam survey contoh populasi. Orang- orang yang memiliki pekerjaan
dikategorikan sebagai karyawan. Orang – orang tanpa pekerjaan yang sedang
mencari pekerjaan disebut sebagai pengangguran.
Orang – orang tanpa pekerjaan
yang tidak mencari pekerjaan dianggap diluar angkatan tenaga kerja.
Terdapat
hubungan yang jelas antara pergerakan output dan tingkat angka pengangguran
dalam perputaran usaha. Menurut Hukum Okun, angka pengangguran meningkat satu
titik persentase untuk setiap 2% penurunan GDP actual yang berhubungan dengan
GDP potensial. Hukum ini berguna dalam menerjemahkan pergerakan siklikal daari
GDP sehingga dampaknya pada pengangguran.
Resesi
dan pengangguran yang tinggi sangat merugikan perekonomian. Periode utama
kemunduran seperti yang terjadi di tahun 70an dan 80an merugikan negara hingga
ratusan milyar dan menimbulkan kerugia social yang besar juga. Meskipun
pengangguran telah mewabah dalam kapitalisme sejak revolusi industry, memahami
penyebab dan biayanya hanya dapat dilakukan dengan mengembangkan teori
makroekonomi modern.
Memahami penyebab terjadinya pengangguran merupakan salah satu
tantangan utama makroekonomi. Beberapa pengangguran (yang sering disebut
voluntary) akan timbul pada upah fleksibel, perekonomian yang kompetitif
sempurna pada saat orang – orang yang memenuhi syarat memilih untuk tidak
bekerja pada tingkat upah yang sedang berlaku. Pengangguran voluntary bisa
merupakan keluaran yang efisien dari pasar kompetitif.
Teori upah yang tidak fleksibel dan pengangguran involuntary
berpendapat bahwa penyesuaian upah yang lambat menghasilkan kelebihan dan
kekurangan pada pasar tenaga kerja individual. Teori ini beranggapan
bahwapengangguran cyclical terjadi karena upah yang tidak fleksibel, gagal
menyesuaikan kelebihan dan kekurangan tenaga kerja dengan cepat. Jika upah
berada di atas tingkat market – pembenahan pasar, beberapa pekerja dapat
memiliki pekerjaan, namun pekerja lain yang memenuhi syarat tetap tidak dapat
memperoleh pekerjaan. Pengangguran semacam itu terjadi diluar kemauan
(involuntary) dan juga tidak efisien pada kedua kelompok pekerja tersebut, dan
perusahaan dapat menyokong dengan pengunaan kebijakan moneter dan fiscal yang
tepat.
Pasar tenaga kerja gagal untuk membenahi sebagian karena biaya yang diperlukan
dalam mengelola system kompensasi. Penyesuaian kompensasi berkali – kali pada
kondisi pasar membutuhkan pembagian waktu manajemen yang terlalu besar dan akan
membangun persepsi pekerja.
Pengangguran
dapat memberikan beberapa efek buruk dalam perekonomian. Untuk menghindari
efek-efek buruk tersebut pemerintah perlu secara terus menerus berusaha
mengatasi masalah pengangguran. Langkah – langkah pemerintah untuk mengatasi
masalah pengangguran dapat dilakukan melalui:
1.
Menyediakan lowongan pekerjaan
2.
Meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat
3.
Memperbaiki pembagian
pendapatan
4.
Memberikan penyuluhan mengenai
wirausaha
5.
Memberikan pelatihan
kewirausahaan kepada masyarakat yang belum bekerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar