The Power of Motivation

Alam ini dinamis, dan manusia hanya akan bisa hidup tenang jika mengikuti kedinamisan alam. Alam ini terus berubah, maka hanya manusia yang berharakah yang mampu bersinergi dengan alam. Gerak adalah tanda kehidupan. Jika kita sudah tidak bergerak lagi, maka tanda-tanda kehidupan pun hilang dengan sendirinya.
Dalam menjalani kedinamisan alam, tentu kita harus memiliki motivasi tinggi agar tidak terhempas dari peradaban. Jika hamba dikaruniai semangat yang besar, maka dia akan berjalan di atas jalan keutamaan, dan akan menaiki tangga derajat yang tinggi. Seperti yang diungkapkan dalam sebuah hadist “Sesungguhnya Allah SWT tidak melihat rupa-rupa kalian, melainkan Dia hanya melihat amal dan hati kalian.” (HR. Abu Hurairah)
Semangat adalah pusat penggerak yang membentuk kepribadian dan mengawasi organ-organ tubuh. Semangat adalah bahan bakar jiwa dan

kekuatan yang berkobar-kobar. Ia akan menggerakkan pemiliknya untuk melompat tinggi dan memburu nilai-nilai kemuliaan. Seperti yang kita ketahui bersama, motivasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsic dan ekstrinsik. Motivasi yang lahir dari dalam (intrinsic) tentu jauh lebih besar pengaruhnya jika dibandingkan motivasi buatan yang dibuat-buat dari luar (ekstrinsik).
Setiap perbuatan pasti didasari oleh motivasi tertentu. Teori-teori dasar dalam pengembangan sumber daya manusia biasanya mengenai motivasi, mulai dari Teori Kebutuhan Maslow, Teori Keadilan, Teori Harapan, dan teori-teori yang lain. Benang merah dari semua itu adalah tak mungkin ada perbuatan yang terjadi tanpa dilandasi motivasi apa pun. (Arvan Pradiansyah, Republika)
Karena hidup itu dinamis, tidak selamanya kita berada di puncak motivasi. Namun hal itu tidak berlaku bagi para pejuang. Dalam letihnya, para pejuang tetap akan tersenyum. Bagi mereka, apa yang sedang dikerjakannya menjadi jaminan bermaknanya usia dan bermanfaatnya kehidupan. Mereka yakin bahwa setiap jerih payahnya pasti akan dibalas dengan surgaNYA. Siapa yang tidak memiliki semangat surgawi, semangat untuk meraih ridha Allah SWT, setanlah yang akan menyibukkannya dengan aktivitas neraka. Pribadi yang panjang angan akan mengisi usianya dengan foya-foya dan akan menjadi budak syahwat yang tidak pernah terpuaskan. Na’udzubilah.
Hidup adalah perjuangan. Jika kita ingin hidup maka kita harus berjuang. Jika kita tidak mau berjuang, maka untuk apa kita hidup? Dan, perjuangan dalam hidup akan terasa jika dibarengi dengan motivasi tinggi. Apabila kita tidak memiliki motivasi yang kuat untuk meraih ridha Allah, maka karunia potensi fisik, akal, dan ruh akan sia-sia belaka. Oleh karena itu, bersemangatlah.

“Seakan-akan engkau tidak pernah merasa cemas barang sesaat pun bila telah berhasil meraih apa yang engkau dambakan.” (Umar bin Khatab)

“Bergerak (bekerja) merupakan perjuangan yang besar dalam hal memperoleh nasib baik.” (Ali bin Abi Thalib)

“Jangan bersedih terhadap pekerjaan yang belum dapat Anda selesaikan. Ketahuilah bahwa pkerjaan orang-orang besar itu tiada habis-habisnya.” (‘Aidh al-Qarni)
 

“Barang siapa takut menghadapi persoalan, ia sebenarnya takut menghadapi kemajuan.” (Ir. Soekarno)
 

“Salah satu kelemahan kita adalah mudah terbui oleh mimpi-mimpi. Kita hanya larut dalam mimpi, tapi tak bergerak dan bekerja meraihnya.” (Aa Gym)
 

“Anda tidak perlu menjadi besar dulu untuk memulai, tetapi anda harus memulai dulu untuk menjadi besar.” (Les Brown)
 

“Semua prestasi besar dimulai dari kemauan besar. Tanamkan kemauan di dalam diri Anda secara terus menerus. Ingat, kemauan kecil hanya akan membawa hasil yang kecil pula.” (Napoleon Hill)
 

“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” (Thomas Alfa Edison)
 

“Pemuda yang sejati adalah pemuda yang yang menunjukkan jati diri, dengan berkata ‘inilah aku’, yang tidak menggantungkan diri pada orang lain.” (Rian Hidayat El-Padary)
Source : Hidayat El-Padary,Rian.2010.Magic Word : Kata Kata Dahsyat Inspiratif Para Pendobrak Dunia. Yogyakarta : Buku Biru