Selasa, 28 Oktober 2014

Berjalan ke Barat




Refreshing lagi, luar kota lagi, yeyy…
Berangkat pukul 17.30 dari terminal bis Ungaran menumpang Bus Gajah Mungkur tujuan Depok. Yah, Kota Depok adalah tujuan pertamaku untuk perjalanan kali ini. ini kedua kalinya aku mengunjungi kota ini. Pukul 05.00 tiba di Kota Depok tepatnya aku turun di Simpang Depok atau lebih dikenal dengan Pal Depok. Tiba 2 jam lebih pagi dibanding kunjunganku yang pertama. Tak apalah, aku harus menunggu cukup lama hingga sahabat hatiku menjemputku di Pal. Pukul 06.00 aku an sahabat hatiku melaju melintasi jalanan Kota Depok masih tanpa tujuan.
Beristiahat sebentar di SPBU untuk membeli minuman, baru terfikirkan mau kemana. Aku tidak terfikirkan ingin kemana, karena tujuan utamaku kemari adalah untuk berjumpa dengan sahabat hatiku ini. setelah dipikir-pikir, masih bingung juga mau kemana. Yang terlintas adalah Cibodas, tapi hari itu di Cibodas sedang ada acara tidak mungkin bisa beristirahat disana. Baiklah akhirnya di putuskan untuk lanjut kembali menyusuri jalanan kota ini.
Sampailah kami di Bogor, di depan jalan yang menuju Cibodas. Tapi aku tetap tidak ingin kesana. Terpikir olehku untuk ke Tangkuban Perahu, tapi katanya sedang ditutup karena gas belerangnya meningkat. Kata sahabat hatiku “apa kita ke Jogja aja, aku pengen ke Parangtritis”. Apa? Jojga? Judul tulisannya aja Berjalan Ke Barat, kalau kembli ke Jogja tiu artinya sama saja aku pulang.
Perjalanan terus dilanjutkan, melewati kota-kota di tanah Sunda. Ternyata untuk menikmati keindahan negeri ini, tidak harus dilakukan di atas gunung, di pinggir pantai atau dimanalah itu tempat yang kalian anggap indah. Tapi di jalanan banyak sekali hal-hal yang menarik yang bisa dilihat dan bahkan mungkin baru pertama kali kalian lihat.
Sampailah kami di Cisarua, beristiharat dan menikmati bubur ayam di pinggir tebing sambil memandang hijaunya perkebunan teh. Nikmat sekali. Setelah selesai dengan urusan perut, perjalanan dilanjutkan. Akhirnya kami hanya menikmati perjalanan kami di atas sepeda motor yang melaju membelah jalanan yang cukup padat.
Matahari semakin tinggi, jarum jam masih terus berputar, dan perut sudah meronta-ronta. Beristirahat di sebuah warung nasi di pinggir jalan raya Garut – Tasikmalaya, kami mengisi kembali perut kami yang sudah kosong. Sambil memikirkan kemana tujuan kami sebenarnya. Ada dua opsi, pertama Pangandaran dengan Green Canyonnya atau Jogjakarta dengan Parangtritisnya. Karena masih penuh perdebatan. Akhirnya perjalanan dilanjutkan kembali. Dan biarkan jalanan yang panjang ini menjawab pertanyaan kami.
Sampailah kami di Cimahi, menikmati es cincau sebagai pelepas dahaga sambil tetap menunggu jawaban dari jalan yang panjang itu. Setelah cukup beristirahat, perjalanan dilanjutkan. Setelah sampai di daerah Pangandaran, akhirnya terjawab juga, motor tetap melaju dan tidak mau berbelok ke arah Green Canyon. Oke fix. Berarti kita ke Jogja. Lalu bagaimana dengan judul perjalananku ini? ini bukan perjalanan ke barat, tetapi berjalan ke selatan melewati barat. Huft,,,
Purwokerto terlewati, hari semakin gelap. Sampailah di Banyumas dan hari sudah gelap, mata juga sudah mulai mengantuk. Setelah mengecek beberapa SPBU yang diharapkan bisa jadi tempat istirahat dan ternyata tisak bisa, kami putuskan untuk tidur di emper warung. Emeran warung? Iya, emperan warung soto. Kebetulan di depan warung ada kursi panjang yang cukup untuk membaringkan badan. Nyaman? Tentu tidak, selain banyak nyamuk juga berisik, karena tempat itu persis di samping SPBU dan di pinggir jalan raya, jalan utama antar kota dan bahkan antar provinsi. Pukul 21.00 berusaha memejamkan mata, walaupun susah. Sampai akhirnya pukul 2 kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan. Mata masih mengantuk, karena tidur jauh dari kata nyenyak.
Banyumas terlewati, Purworejo terlewati, sampailah kami di Kulon Progo. Hari masih gelap mata masih mengantuk. Akhirnya kami menemukan tempt istirahat (tidur) yang kedua, Pom Bensin. Tidur di atas kursi panjang di parkirn mushola pom bensin. Kali ini kami bisa tidur nyenyak sampai hari mulai terang. Perjalanan dilanjutkan kembali, kali ini menyusuri jalanan Jogjakarta. Seperti tujuan kami yang sudah di tetapkan, Parangtritis adalah tujuannya.
Sampai di Parangtritis kami habiskan tenaga kami hanya untuk menyusuri pinggiran pantai berpasir hitam itu. Sambil aku merenung, “mau kesini aja harus lewat Depok dulu, jauh amat yakk Parangtritis”. Tak apalah, selama bersama orang yang membat kita nyaman, perjalanan sejauh apapun akan tetap menyenangkan.
Kalian tahu? Aku justru lebih menikmati perjalanan yang sangat panjang ini dari pada deburan ombak di lautan yang akhirnya kami lihat setelah membutuhkan waktu lebih dari satu hari untuk mencapainya. Pengalaman paling mengesankan adalah di jalalan bukan di tempat tujuan perjalanan kita. Di jalanan banyak sekali pelajaran yang bisa ambil. Salah satunya adalah kesabaran.
Kalian bisa bayangkan dari Ungaran ke Jogja yang seharusnya dapat ditempuh dalam waktu 2 jam saja dengan sepeda motor, tapi kali ini harus melewati Kota Depok di Jawa Barat dan baru bisa ditempuh setelah lebih dari satu hari perjalanan. Ini perjalanan yang luar biasa.
Berjalanlah, dan kunjungilah tempat-tempat yang ingin kamu kunjungi selama yang yang kamu bisa.

Tidak ada komentar: