Berangkat pukul 17.30 dari
terminal bis Ungaran menumpang Bus Gajah Mungkur tujuan Depok. Yah, Kota Depok
adalah tujuan pertamaku untuk perjalanan kali ini. ini kedua kalinya aku
mengunjungi kota ini. Pukul 05.00 tiba di Kota Depok tepatnya aku turun di
Simpang Depok atau lebih dikenal dengan Pal Depok. Tiba 2 jam lebih pagi
dibanding kunjunganku yang pertama. Tak apalah, aku harus menunggu cukup lama
hingga sahabat hatiku menjemputku di Pal. Pukul 06.00 aku an sahabat hatiku
melaju melintasi jalanan Kota Depok masih tanpa tujuan.
Beristiahat sebentar di SPBU
untuk membeli minuman, baru terfikirkan mau kemana. Aku tidak terfikirkan ingin
kemana, karena tujuan utamaku kemari adalah untuk berjumpa dengan sahabat
hatiku ini. setelah dipikir-pikir, masih bingung juga mau kemana. Yang terlintas
adalah Cibodas, tapi hari itu di Cibodas sedang ada acara tidak mungkin bisa
beristirahat disana. Baiklah akhirnya di putuskan untuk lanjut kembali
menyusuri jalanan kota ini.
Sampailah kami di Bogor, di depan
jalan yang menuju Cibodas. Tapi aku tetap tidak ingin kesana. Terpikir olehku
untuk ke Tangkuban Perahu, tapi katanya sedang ditutup karena gas belerangnya
meningkat. Kata sahabat hatiku “apa kita ke Jogja aja, aku pengen ke
Parangtritis”. Apa? Jojga? Judul tulisannya aja Berjalan Ke Barat, kalau kembli
ke Jogja tiu artinya sama saja aku pulang.
Perjalanan terus dilanjutkan,
melewati kota-kota di tanah Sunda. Ternyata untuk menikmati keindahan negeri
ini, tidak harus dilakukan di atas gunung, di pinggir pantai atau dimanalah itu
tempat yang kalian anggap indah. Tapi di jalanan banyak sekali hal-hal yang
menarik yang bisa dilihat dan bahkan mungkin baru pertama kali kalian lihat.
Sampailah kami di Cisarua,
beristiharat dan menikmati bubur ayam di pinggir tebing sambil memandang
hijaunya perkebunan teh. Nikmat sekali. Setelah selesai dengan urusan perut,
perjalanan dilanjutkan. Akhirnya kami hanya menikmati perjalanan kami di atas
sepeda motor yang melaju membelah jalanan yang cukup padat.
Matahari semakin tinggi, jarum
jam masih terus berputar, dan perut sudah meronta-ronta. Beristirahat di sebuah
warung nasi di pinggir jalan raya Garut – Tasikmalaya, kami mengisi kembali
perut kami yang sudah kosong. Sambil memikirkan kemana tujuan kami sebenarnya. Ada
dua opsi, pertama Pangandaran dengan Green Canyonnya atau Jogjakarta dengan
Parangtritisnya. Karena masih penuh perdebatan. Akhirnya perjalanan dilanjutkan
kembali. Dan biarkan jalanan yang panjang ini menjawab pertanyaan kami.
Sampailah kami di Cimahi,
menikmati es cincau sebagai pelepas dahaga sambil tetap menunggu jawaban dari
jalan yang panjang itu. Setelah cukup beristirahat, perjalanan dilanjutkan. Setelah
sampai di daerah Pangandaran, akhirnya terjawab juga, motor tetap melaju dan
tidak mau berbelok ke arah Green Canyon. Oke fix. Berarti kita ke Jogja. Lalu bagaimana
dengan judul perjalananku ini? ini bukan perjalanan ke barat, tetapi berjalan
ke selatan melewati barat. Huft,,,
Purwokerto terlewati, hari
semakin gelap. Sampailah di Banyumas dan hari sudah gelap, mata juga sudah
mulai mengantuk. Setelah mengecek beberapa SPBU yang diharapkan bisa jadi
tempat istirahat dan ternyata tisak bisa, kami putuskan untuk tidur di emper
warung. Emeran warung? Iya, emperan warung soto. Kebetulan di depan warung ada
kursi panjang yang cukup untuk membaringkan badan. Nyaman? Tentu tidak, selain
banyak nyamuk juga berisik, karena tempat itu persis di samping SPBU dan di
pinggir jalan raya, jalan utama antar kota dan bahkan antar provinsi. Pukul 21.00
berusaha memejamkan mata, walaupun susah. Sampai akhirnya pukul 2 kami putuskan
untuk melanjutkan perjalanan. Mata masih mengantuk, karena tidur jauh dari kata
nyenyak.
Banyumas terlewati, Purworejo
terlewati, sampailah kami di Kulon Progo. Hari masih gelap mata masih
mengantuk. Akhirnya kami menemukan tempt istirahat (tidur) yang kedua, Pom
Bensin. Tidur di atas kursi panjang di parkirn mushola pom bensin. Kali ini
kami bisa tidur nyenyak sampai hari mulai terang. Perjalanan dilanjutkan
kembali, kali ini menyusuri jalanan Jogjakarta. Seperti tujuan kami yang sudah
di tetapkan, Parangtritis adalah tujuannya.
Sampai di Parangtritis kami
habiskan tenaga kami hanya untuk menyusuri pinggiran pantai berpasir hitam itu.
Sambil aku merenung, “mau kesini aja harus lewat Depok dulu, jauh amat yakk
Parangtritis”. Tak apalah, selama bersama orang yang membat kita nyaman,
perjalanan sejauh apapun akan tetap menyenangkan.
Kalian tahu? Aku justru lebih
menikmati perjalanan yang sangat panjang ini dari pada deburan ombak di lautan
yang akhirnya kami lihat setelah membutuhkan waktu lebih dari satu hari untuk
mencapainya. Pengalaman paling mengesankan adalah di jalalan bukan di tempat
tujuan perjalanan kita. Di jalanan banyak sekali pelajaran yang bisa ambil. Salah
satunya adalah kesabaran.
Kalian bisa bayangkan dari Ungaran
ke Jogja yang seharusnya dapat ditempuh dalam waktu 2 jam saja dengan sepeda
motor, tapi kali ini harus melewati Kota Depok di Jawa Barat dan baru bisa
ditempuh setelah lebih dari satu hari perjalanan. Ini perjalanan yang luar
biasa.
Berjalanlah, dan kunjungilah
tempat-tempat yang ingin kamu kunjungi selama yang yang kamu bisa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar